ENTERTAIN

Cinta Pertama Ayah,  ditonton lebih dari 2,5 juta

48
×

Cinta Pertama Ayah,  ditonton lebih dari 2,5 juta

Sebarkan artikel ini
Spread the love

 

Jakarta, swarabhayangkara. com – Cinta Pertama Ayah, Vidio Original Series telah ditonton lebih dari 2,5 juta.

Ada kurang lebih 11.600 perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual tahun 2023. Maraknya kasus kekerasaan seksual ini menjadi perhatian banyak kalangan. Dampak yang dialami oleh korban beragam mulai dari rasa frustasi, perasaaan tidak aman, sampai depresi. Dampak ini tidak hanya pada korban, tetapi juga bisa dialami oleh orang-orang terdekat korban, seperti keluarganya.

Hal ini disuarakan dengan lantang dalam Cinta Pertama Ayah, Vidio Original Series yang tengah viral dan banyak dibicarakan di sosial media. Series yang telah ditonton lebih dari 2,5 juta kali ini, menghadirkan cerita Amara (Yasmin Napper), seorang gadis cantik berprestasi yang mengalami kasus kekerasan seksual pada malam perayaan ulang tahun sahabatnya. Akibatnya, Amara kehilangan rasa percaya diri dan mengalami trauma, rasa ketakutan dan frustasi karena merasa masa depannya hancur. Hidup keluarganya pun ikut hancur setelah peristiwa yang menimpa Amara.

Topik kekerasan seksual yang diangkat dalam series Cinta Pertama Ayah, turut mendapatkan sorotan dari komunitas film @cinemuach. Mereka berpendapat, “Vidio tampaknya kali ini lebih berani membuat serial coming-of-age x keluarga dengan topik yang cukup heavy, yaitu kekerasan seksual. Cinta Pertama Ayah bercerita soal usaha sepasang orang tua yang mencari keadilan buat sang anak setelah anaknya jadi korban pelecehan seksual. Intensi series ini bagus, biar yang nonton paham bagaimana bentuk pendampingan dan pemulihan psikologis bagi korban agar mampu mengembalikan kondisi fisik dan mentalnya”.

Dukungan untuk korban kekerasan seksual ini sangat penting. Menurut Wita Krisanti, Executive Director Indonesian Business Coalition For Women Empowerment (IBCWE), “Pemulihan korban dari trauma kekerasan seksual, memerlukan waktu yang panjang dan prosesnya tidak selalu linear. “Peran orang terdekat sangat besar sebagai support system menuju pemulihan trauma. Tanpa dukungan orang terdekat, akan sulit bagi korban untuk bisa pulih dan secara bertahap melanjutkan kehidupannya. Dukungan orang terdekat juga bisa membuat korban kekerasan seksual berani untuk speak up. Selain itu, kepastian hukum yang berpihak pada korban, termasuk aparat penegak hukum yang memahami isu keadilan gender, juga bisa membuat korban berani melaporkan kasus-kasus kekerasan seksual yang menimpanya.” ujar Wita.

Seperti apa yang dialami Amara, support dan pendampingan orang-orang terdekat, mulai dari ayah, ibu, adik, dan teman-teman, membantunya menghadapi trauma sehingga akhirnya berani memberikan kesaksian. Ayahnya, Darma (Teuku Rifnu Wikana) mati-matian mengumpulkan bukti mencari pelaku, mendesak polisi, dan memperjuangkan keadilan untuk Amara di pengadilan. Sang adik, Putri (Nurra Datau), bekerja sama dengan Andi (Ritter Juan), temannya, mencari bukti-bukti di dunia maya tentang Stefan (Al Ghazali), salah satu pelaku yang jejak digitalnya mencurigakan. Putri juga mendampingi dan memberikan motivasi Amara setiap waktu. Ketika Amara di-bully, Putri juga membelanya.

Selain dukungan orang-orang terdekat, sosial media juga memiliki peran tersendiri dalam menindak kasus kekerasan seksual. Terkadang satu konten di sosial media, jika dilihat orang lain, memiliki efek berkesinambungan sehingga korban-korban lainnya terpancing untuk speak up. Wita menambahkan “Sosial media bisa menjadi sarana untuk terus menyuarakan pendidikan publik terkait kekerasan seksual, misal dengan kampanye terus menerus tentang bentuk-bentuk kekerasan seksual sehingga publik memahami batasan-batasannya dan berhenti menormalisasi segala bentuk tindak kekerasan seksual. Selain itu, sosial media juga bisa menginformasikan kanal-kanal pengaduan kasus serta pendampingan korban. “

Kurangnya dukungan terhadap korban kekerasan seksual membuat korban merasa enggan untuk bercerita ataupun melapor. Masih banyak Amara lainnya di luar sana yang mungkin masih takut untuk berbagi pengalaman buruk mereka setelah mengalami kasus kekerasan seksual.

Orang-orang terdekat dari korban sangat berperan untuk mendampingi dan membantu mereka dalam menghadapi masa-masa terkelam. Jika Anda menemukan Amara lainnya, Anda dapat memberikan support ataupun menghubungi layanan hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan di nomor 129 atau 08111 12912. Beberapa akun sosial media juga dapat dihubungi untuk pengaduan seputar kekerasan seksual antara lain Komnas perempuan, LBH Apik, dan IBCWE.

Ada kurang lebih 11.600 perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual tahun 2023. Maraknya kasus kekerasaan seksual ini menjadi perhatian banyak kalangan. Dampak yang dialami oleh korban beragam mulai dari rasa frustasi, perasaaan tidak aman, sampai depresi.
Dampak ini tidak hanya pada korban, tetapi juga bisa dialami oleh orang-orang terdekat korban, seperti keluarganya.

Hal ini disuarakan dengan lantang dalam Jakarta, 21 Februari 2023 – Ada kurang lebih 11.600 perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual tahun 2023. Maraknya kasus kekerasaan seksual ini menjadi perhatian banyak kalangan. Dampak yang dialami oleh korban beragam mulai dari rasa frustasi, perasaaan tidak aman, sampai depresi. Dampak ini tidak hanya pada korban, tetapi juga bisa dialami oleh orang-orang terdekat korban, seperti keluarganya.

Hal ini disuarakan dengan lantang dalam Cinta Pertama Ayah, Vidio Original Series yang tengah viral dan banyak dibicarakan di sosial media. Series yang telah ditonton lebih dari 2,5 juta kali ini, menghadirkan cerita Amara (Yasmin Napper), seorang gadis cantik berprestasi yang mengalami kasus kekerasan seksual pada malam perayaan ulang tahun sahabatnya. Akibatnya, Amara kehilangan rasa percaya diri dan mengalami trauma, rasa ketakutan dan frustasi karena merasa masa depannya hancur. Hidup keluarganya pun ikut hancur setelah peristiwa yang menimpa Amara.

Topik kekerasan seksual yang diangkat dalam series Cinta Pertama Ayah, turut mendapatkan sorotan dari komunitas film @cinemuach. Mereka berpendapat, “Vidio tampaknya kali ini lebih berani membuat serial coming-of-age x keluarga dengan topik yang cukup heavy, yaitu kekerasan seksual. Cinta Pertama Ayah bercerita soal usaha sepasang orang tua yang mencari keadilan buat sang anak setelah anaknya jadi korban pelecehan seksual. Intensi series ini bagus, biar yang nonton paham bagaimana bentuk pendampingan dan pemulihan psikologis bagi korban agar mampu mengembalikan kondisi fisik dan mentalnya”.

Dukungan untuk korban kekerasan seksual ini sangat penting. Menurut Wita Krisanti, Executive Director Indonesian Business Coalition For Women Empowerment (IBCWE), “Pemulihan korban dari trauma kekerasan seksual, memerlukan waktu yang panjang dan prosesnya tidak selalu linear. “Peran orang terdekat sangat besar sebagai support system menuju pemulihan trauma. Tanpa dukungan orang terdekat, akan sulit bagi korban untuk bisa pulih dan secara bertahap melanjutkan kehidupannya. Dukungan orang terdekat juga bisa membuat korban kekerasan seksual berani untuk speak up. Selain itu, kepastian hukum yang berpihak pada korban, termasuk aparat penegak hukum yang memahami isu keadilan gender, juga bisa membuat korban berani melaporkan kasus-kasus kekerasan seksual yang menimpanya.” ujar Wita.

Seperti apa yang dialami Amara, support dan pendampingan orang-orang terdekat, mulai dari ayah, ibu, adik, dan teman-teman, membantunya menghadapi trauma sehingga akhirnya berani memberikan kesaksian. Ayahnya, Darma (Teuku Rifnu Wikana) mati-matian mengumpulkan bukti mencari pelaku, mendesak polisi, dan memperjuangkan keadilan untuk Amara di pengadilan. Sang adik, Putri (Nurra Datau), bekerja sama dengan Andi (Ritter Juan), temannya, mencari bukti-bukti di dunia maya tentang Stefan (Al Ghazali), salah satu pelaku yang jejak digitalnya mencurigakan. Putri juga mendampingi dan memberikan motivasi Amara setiap waktu. Ketika Amara di-bully, Putri juga membelanya.

Selain dukungan orang-orang terdekat, sosial media juga memiliki peran tersendiri dalam menindak kasus kekerasan seksual. Terkadang satu konten di sosial media, jika dilihat orang lain, memiliki efek berkesinambungan sehingga korban-korban lainnya terpancing untuk speak up. Wita menambahkan “Sosial media bisa menjadi sarana untuk terus menyuarakan pendidikan publik terkait kekerasan seksual, misal dengan kampanye terus menerus tentang bentuk-bentuk kekerasan seksual sehingga publik memahami batasan-batasannya dan berhenti menormalisasi segala bentuk tindak kekerasan seksual. Selain itu, sosial media juga bisa menginformasikan kanal-kanal pengaduan kasus serta pendampingan korban. “

Kurangnya dukungan terhadap korban kekerasan seksual membuat korban merasa enggan untuk bercerita ataupun melapor. Masih banyak Amara lainnya di luar sana yang mungkin masih takut untuk berbagi pengalaman buruk mereka setelah mengalami kasus kekerasan seksual.

Orang-orang terdekat dari korban sangat berperan untuk mendampingi dan membantu mereka dalam menghadapi masa-masa terkelam. Jika Anda menemukan Amara lainnya, Anda dapat memberikan support ataupun menghubungi layanan hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan di nomor 129 atau 08111 12912. Beberapa akun sosial media juga dapat dihubungi untuk pengaduan seputar kekerasan seksual antara lain Komnas perempuan, LBH Apik, dan IBCWE. kali ini, menghadirkan cerita Amara (Yasmin Napper), seorang gadis cantik berprestasi yang mengalami kasus kekerasan seksual pada malam perayaan ulang tahun sahabatnya. Akibatnya, Amara kehilangan rasa percaya diri dan mengalami trauma, rasa ketakutan dan frustasi karena merasa masa depannya hancur. Hidup keluarganya pun ikut hancur setelah peristiwa yang menimpa Amara.

Topik kekerasan seksual yang diangkat dalam series Cinta Pertama Ayah, turut mendapatkan sorotan dari komunitas film @cinemuach. Mereka berpendapat, “Vidio tampaknya kali ini lebih berani membuat serial coming-of-age x keluarga dengan topik yang cukup heavy, yaitu kekerasan seksual.

Lanjutnya, Cinta Pertama Ayah bercerita soal usaha sepasang orang tua yang mencari keadilan buat sang anak setelah anaknya jadi korban pelecehan seksual. Intensi series ini bagus, biar yang nonton paham bagaimana bentuk pendampingan dan pemulihan psikologis bagi korban agar mampu mengembalikan kondisi fisik dan mentalnya”.

Dukungan untuk korban kekerasan seksual ini sangat penting. Menurut Wita Krisanti, Executive Director Indonesian Business Coalition For Women Empowerment (IBCWE), menegaskan, “Pemulihan korban dari trauma kekerasan seksual, memerlukan waktu yang panjang dan prosesnya tidak selalu linear. Peran orang terdekat sangat besar sebagai support system menuju pemulihan trauma. Tanpa dukungan orang terdekat, akan sulit bagi korban untuk bisa pulih dan secara bertahap melanjutkan kehidupannya. Dukungan orang terdekat juga bisa membuat korban kekerasan seksual berani untuk speak up. Selain itu, kepastian hukum yang berpihak pada korban, termasuk aparat penegak hukum yang memahami isu keadilan gender, juga bisa membuat korban berani melaporkan kasus-kasus kekerasan seksual yang menimpanya.” ujar Wita.

Seperti apa yang dialami Amara, support dan pendampingan orang-orang terdekat, mulai dari ayah, ibu, adik, dan teman-teman, membantunya menghadapi trauma sehingga akhirnya berani memberikan kesaksian. Ayahnya, Darma (Teuku Rifnu Wikana) mati-matian mengumpulkan bukti mencari pelaku, mendesak polisi, dan memperjuangkan keadilan untuk Amara di pengadilan. Sang adik, Putri (Nurra Datau), bekerja sama dengan Andi (Ritter Juan), temannya, mencari bukti-bukti di dunia maya tentang Stefan (Al Ghazali), salah satu pelaku yang jejak digitalnya mencurigakan. Putri juga mendampingi dan memberikan motivasi Amara setiap waktu. Ketika Amara di-bully, Putri juga membelanya.

Ncank Mail

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *