Jakarta, swarabhayangkara.com – Menyongsong Perayaan Hari Film Nasional (HFN) yang jatuh setiap 30 Maret, Sahabat Sinema Indonesia yang terdiri dari sutradara, produser, publisis, komunitas sinema seperti dari Movie Music Premiere, SerbaFilm, Cineries.id, Cineverse, Konco Film Moviegoers dan jurnalis film berkumpul untuk membahas film Indonesia di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, 25-26 Maret 2024.
Sejatinya Tahun ini HFN berusia 74 tahun. KemendikbudRistek Dit PMM bermitra dengan DemiFilm Indonesia mengajak ekhibitors, komunitas sinema, produser dan sutradara indie (Jogja, Babel Riau, Kendari, Papua dan Makassar) hadir untuk Direktori Film Indonesia-Menuju Angka Penonton Ideal.
Kilas balik sejarah. Film Loetoeng Kasarung sudah ada sejak 1926. Itu artinya sampai 2024 sudah 98 tahun film Indonesia. Dalam forum inilah para pemain dengan sutradaranya. bersama-sama untuk FGD dengan diskusi yang renyah.
Hadir saat Exhibitors Hours, Yoon Ki Tae Developer Manager CGV Cinema Indonesia, Huri mewakili Cinepolis dan Imam dari jaringan Platinum. Sementara pihak XXI Cinema hanya mengutus peserta dalam FGD berkenaan Direktori Film Indonesia.
Dalam diskusi dihari pertama, sesi bioskop atau ekhibitors berkenaan Direktori Film Indonesia dengan data penonton yang memang krusial.
“One day after dari pihak Cinepolis baru bisa diketahui penonton Film Nasional yang sesungguhnya,” kata Huri.
Sementara pihak CGV yang menghadirkan Yoon Ki Tae menandaskan bahwa data penonton di CGV bisa realtime tiap show.
Akan halnya Platinum Cineplex yang sudah eksis di daerah seperti Sidoarjo, Kolaka, Palopo dan lainnya juga mengungkapkan bahwa tabulasi angka penonton sangat penting jadi acuan produksi mendatang.
“Platinum sadari kekuatan local wisdom berbahasa daerah dan laris di kota Makassar, Kendari atau di Sidoarjo yang berbahasa Jawa. Pada 2025 kami mau buka di Tegal semata-mata karena pertimbangan bisnis dengan kajian yang mendalam,” ucap Imam mewakili Platinum Cineplex.
Acara digagas oleh DFI-DemiFilm Indonesia dimana didalamnya ada jurnalis dan pengamat film senior, Yan Widjaja, Sutradara dan Produser, Adi Surya Abdy dan Aris Muda. Lalu pemerhati film Arul Muchsen. Dari rumah produksi ada Ibrahim, Nico Rosto, Agus Khanza Films bersama Silvia Yunita. Fari Bluesheep Entertainment juga ikut hadir Irham Acho Bahtiar dari Rumah Semut, Bayu Pamungkas, produser Nico Rosto dan sutradara Daniel Tito. Sedangkan dari rombongan jurnalis film hadir Ipik Tanoyo, Ncank Mail, Satria Sabil, Mia, Ratih dan Nuty dan sebagainya.
Exhibitors Hours, Menuju Direktori Film Indonesia” akan dilanjutkan pada Selasa 26 Maret 2024.
Ncank Mail