
Jakarta, swarabhayangkara.com – Sentul City Recycle Center (SCRC) atau Pusat Daur Ulang Sampah ( PDUS) Perumahan Sentul City, menjadi percontohan bagaiman pengolahan sampah kawasan permukiman mandiri tingkat kabupaten/kota. Inovasi yang digulirkan SC tentu saja diharapkan diteladani dan diikuti kawasan permukiman mandiri lainnya untuk memiliki fasilitas serupa karena memang sudah selaiknya.
Keramahan Alam
Menengok pada eksistensi Sentul City yang tak lelah menata diri dengan beragam inovasi, SC berdiri di atas lahan seluas +/- 3.100 hektar yang terletak di 2 teritorial kecamatan dan 9 desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
PT Sentul City Tbk selaku pihak pengembang, menjadikan kawasan Sentul City sebagai kota mandiri dengan pengelolaan terbaik. Untuk itu, PT. Sentul City Tbk menunjuk PT. Sukaputra Graha Cemerlang sebagai badan pengelola kawasan.
Kawasan Sentul City terdiri atas 40 Cluster Hunian Perumahan, 8 Cluster Rumah Komersial (Ruko) atau Rumah Kantor (Rukan), serta beberapa unit Komersial dan Fasilitas di area jalan utama Kawasan.
“Di Sentul City, ada 40 Cluster Hunian Perumahan, 8 Cluster Rumah Komersial (Ruko) atau Rumah Kantor (Rukan). Custer hunian beberapa diantaranya cluster Northridge, Tampak Siring, Hill Top, Bukit Golf hijau, Venesia, Udayana, Pasadena, Venesia dan lainnya, ” jelas Eduardus Rayendra, Marketing Communication Sentul City.
Hadirnya PT Sukaputra Graha Cemerlang memiliki tanggung jawab besar yaitu memberikan kontribusi positif melalui pengelolaan terbaik agar tercipta lingkungan di kawasan yang aman, asri, dan nyaman. Salah satunya adalah dengan keberadaan SCRC yang sangat penting untuk mengatasi persampahan.
Dikutip dari pelbagai sumber, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor Ismambar Fadli mengungkapkan, bahwa dari tonase (sampah)-nya, setidaknya memerlukan 900 unit kendaraan, sementara yang ada sekarang sekitar 200-230 unit saja. Sungguh keadaan yang jomplang ( tidak seimbamg).
Jumlah sampah yang harus diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga Bogor mencapai 2.000-2.700 ton per hari. Akan tetapi, DLH kini hanya mampu angkut 800-1.000 ton per hari karena keterbatasan fasilitas.
Timbunan sampah di Kab Bogor cukup besar. Setiap hari jumlah sampah mencapai 2.000-2.700 ton setiap hari. Saat ini yang dapat diangkut ke (TPA) Galuga, baru sekitar 800-1.000 ton (dari total 2.000-2.700 ton per hari), disesuaikan dengan kapasitas angkut.
Jadi sejatinya, Kondisi TPST Galuga sudah hampir mencapai batas maksimum. Apalagi sampah yang dibuang ke TPST Galuga masih dalam keadaan tercampur sehingga jumlah sampah yang masuk mencapai ribuan ton per hari.
Kawasan SC yang berada di Kab Bogor bisa menja beban bila sampah tidak dikelola mandiri. Hal mendasar itulah yang mendorong dihadirkannya Recycle Center (RC) yang merupakan sistem pengelolaan sampah dengan mengedepankan pemilahan sampah dari sumbernya.
Kegiatan ini merupakan suatu inovasi terhadap pengelolaan sampah dengan melibatkan berbagai macam stakeholder untuk menumbuhkan budaya pemilahan sampah bagi setiap warga SC. Dengan begitu diharapkan managemen pengelolaan sampah di SC berjalan dengan baik.
Sampah-sampah yang berasal dari kawasan Sentul City dikelola di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS 3R) yaitu Sentul City Recycle Center (SCRC) yang bertempat di Desa Sumur Batu, Babakan Madang.
Pihak SCRC dibantu oleh PT. Xaviera Global Sinergi (XGS) dalam proses pemilahan sampah. Selanjutmya, sampah dicacah dan diproses menjadi kompos dan beberapa produk lainnya. Dalam prosesnya pihak Sentul City mengharapkan adanya kontribusi dan pembagian peran dari warga serta tenant komersial dalam penanganan sampah.
Perwujudan SCRC sebagai tujuan awal tagline Sentul City yaitu, ‘Menuju Sentul City Zero Waste. Langkah pembentukan SCRC ini menjadi dampak baik bagi lingkungan, khususnya Kabupaten Bogor.
Fokus rogram ini adalah dengan melakukan pemilahan sampah dari kawasan rumah tangga dan pengangkutan sampah secara terjadwal. Sampah yang sudah terpilah akan diangkut sesuai jadwal yang ditentukan dan telah disepakati oleh warga.
Untuk itulah dilakukan pendampingan dan sosialisasi pada saat pengangkutan agar warga bisa langsung mempraktikkan pemilahan sampah. Sampah yang sudah diangkut kemudian dibawa ke SCRC untuk kemudian diproses lebih lanjut. Sampah anorganik dipilah sesuai jenisnya dan dibersihkan agar dapat menjadi bahan daur ulang yang layak. Sampah organik yang berupa sisa makanan, rumput dan daun akan diproses menjadi kompos.
Peran aktif masyarakat dalam pemilahan sampah serta komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat menjadi faktor penting dalam usaha pengurangan sampah dari sumber. Asal semua pihak berkolaborasi, isu sampah bisa diatasi.
Komitmen penuh membangun kawasan berkelanjutan berdasarkan UU No. 18 tahun 2008 tentang ‘Pengelolaan Sampah’ serta Permendagri No. 33 tahun 2010. Pola Baru Kelola Sampah piramida ini dibuat terbalik yang sebelumnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional sebagai muara pengelolaan sampah, kini pengelolaan dan pemilahan sampah harus bermuara dari rumah tangga, perumahan, pasar, dan kawasan industri lainnya.
Misi utama dibangunnya SCRC adalah untuk melakukan penekanan pengurangan dan penanganan sampah. Sejumlah perusahaan menunjukkan kepeduliannya terhadap isu pengolalaan sampah ini. Salah satunya, PT Sentul City Tbk, per 1 April 2019 dengan membangun Sentul City Recycle Center (SCRC).
“Inisiasi ini dibangun sebagai respon Surat Bupati Bogor pada 17 Mei 2018, menghimbau pengelola permukiman, komersial, dan industri untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah skala kawasan yang berupa TPS 3R. Dengan begitu Sentul City menjadi kawasan perumahan mandiri pertama di Indonesia
yang memiliki pusat daur ulang sampah yang diharapkan dapat menjadi contoh untuk kota dan kabupaten lainnya,” papar Eduardus Rayendra.
Disisi lain, Wilda Yanti, pelaksana operasional SCRC menerangkan bahwa kehadiran SCRC adalah membawa misi ‘Sentul City Zero Emmision Waste’ dengan menyiapkan dan memberikan pengelolaan sampah kepada masyarakat yang ada di Sentul City baik di pemukiman maupun dunia usaha. Serta, menyelesaikan masalah sampah menjadi energi baru terbarukan dan mendukung ketahanan pangan.
“SCRC memiliki kapasitas sampah hingga 200 meter per kubik per hari atau setara 70-80 ton per hari. Prosesnya pengelolaan ini dimulai dari pengambilan sampah rumah ke rumah serta tempat usaha lalu dibagi menjadi lima (Organik, Non Organik, Bahan Beracun Berbahaya, Elektronik Waste, dan Sampah Residu),” papar Wilda.
Dia melanjutkan, berkat edukasi kepada masyarakat, pemilahan sampah residu yang masuk ke TPA hanya rata-rata 10%
dari total jumlah sampah yang dikelola. Hasilnya terjadi pengurangan volume sampah hingga 90%. Tentu tren ini juga membantu TPA Galuga sebagai penampung sampah akhir di Kabupaten Bogor.
Sisi positip lainnya, pelaksanaan TPS 3R atau SCRC ini mampu menyerap serta menciptakan lapangan kerja baru dengan memperkaryakan 80 pegawai dan membina lebih dari 30 pemulung yang mengerjakan nproses pemilahan hingga menjadi produk yang dihasilkan dari sampah.
“Sampah yang telah dipilah kemudian dicacah dan diproses menjadi beragam produk yang punya nilai ekonomi, seperti; kompos, biogas, pembangkit listrik, bahan bakar minyak, dan produk kreatif lainnya yang hasilnya pun dirasakan kepada masyarakat yang turut mendukung program ini,” urai Wilda.
Kehadiran SCRC ini juga mendapat respon positif para penghuni SC, karena turun ke semua cluster dan beragam jenis usaha. Apalagi management tak berhenti mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dan berkomitmen untuk memberikan tingkat kualias layanan dengan mengambil sampah setiap hari. Penghuni SC atau bukan penghuni akan merasakan manfaatnya dengan terjaga keasriannya.
Tak heran bila kita berkeliling dikawasan Sentul City, akan terasa harmoni alam nan asri dimana udara begitu sejuk terasa. Sepanjang tarikan nafas kenyamanan begitu asyik dinikmati. Rimbunan belantara menyejukan mata tanpa terkotori sampah yang berserak. Jalan berkelok diperbukitan nan menghijau, hamparan hutan dan liuk serta gemericik air disela bongkahan batu sungguh melenakan hati.
Duhai, nikmat apalagi yang kau dustakan? Dimafhumi bila pada akhirnya kawasan SC merupa destinasi wisata yang komplet terintegrasi. Jadi satu kewajaran bila banyak yang berseliweran untuk sekedar menikmati fanorama SC yang natural dan penuh pesona.
Sebagai kawasan kota mandiri, Sentul City memiliki sarana dan prasarana penunjangnya sendiri. SC terus melakukan pengembangan kawasan dengan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan beragam fasilitas publik, baik fasilitas umum (fasum) maupun fasilitas sosial (fasos).
Sarana Berkelas
Lebih dari 30 tahun berdiri, Kawasan Sentul City telah memiliki fasilitas lengkap seperti pendidikan, pusat bisnis dan perbelanjaan, perbankan, kesehatan, rekreasi, olahraga, serta ibadah. Jadi semakin nyamanlah berhuni di kawasan ini.
Tak kalah pentingnya adalah fasilitas pendidikan. Di dalam Kawasan terdapat 9 instansi yang terdiri dari kategori sekolah nasional, swasta, dan internasional di semua tingkat mulai kelas pra-sekolah hingga iniversitas.
Tengok juga fasilitas lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga terdapat 3 fasilitas pusat perbelanjaan, yaitu Pasar Bersih Sentul City, AEON Mall, dan IKEA. Lalu, pada fasilitas kesehatan, terdapat Rumah Sakit EMC serta puluhan apotek dan klinik yang tersebar di wilayah Sentul City.
Begitupun untuk fasilitas perbankan, tersedia Bank-Bank ternama yang telah mendirikan kantor cabangnya di Kawasan Sentul City diantaranya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Panin, CIMB Niaga, dan lainnya.
Guna menunjang gerak hidup dan kehidupan di SC, dihamparkan beragam fasilitas penunjang. Dikawasan Sentul City terdapat beragam sarana rekreasi, yaitu JungleLand Adventure Theme Park sebagai wahana yang memiliki luas taman bermain terbesar di Indonesia, serta Taman Budaya sebagai wahana aktivitas outbond dan area gathering.
Buat penikmat kuliner, tidak perlu resah. Terdapat bermacam-macam pusat kuliner dan tempat makan yang nyaman. Asyik untuk dijadikan tempat berkumpul, seperti Ah Poong Kopi Nako, Bumi Aki Signature, Little Minang, Amaroo, The Grill House, McDonald, KFC, dan masih banyak lainnya.
Anda suka dan butuh olah raga? Tenang, fasilitas ini pun berserak. Pada fasilitas olahraga tersedia area Jogging Track yang berada disepanjang jalan utama Kawasan. Ada juga Sentul Highlands Golf Club yaitu lapangan golf 18 hole yang dilengkapi fasilitas kolam renang dan driving range. Ayo Arena merupakan fasilitas lapangan sepak bola dan Bucket List, fasilitas lapangan basket, serta fasilitas lainnya yang disiapkan di dalam Cluster yaitu lapangan basket dan taman bermain anak.
Tak kalah.penting, adanya fasiltas yang membuat ibu-ibu bersuka-cita. Tengok saja, Sentul City memiliki Pasar Bersih, AEON Mall, dan IKEA untuk memenuh kebutuhan rumah tangga.
Kearifan Lokal
Sebagaimana diurai diatas, Sentul City masih memiliki Taman Budaya yang belakangan makin populer dan digemari berbagai kalangan usia. Taman Budaya adalah sebuah inovasi yang menghadirkan konsep terbuka baru yang asri untuk hang-out.
Taman Budaya yang dirasakan menjadi daya tarik pengunjung, bahkan menjadi sebuah tren baru yang kini banyak diikuti oleh pusat-pusat perbelanjaan dan tempat hiburan di Jakarta dan wilayah sekitarnya.
“Taman Budaya selain tempat rekreasi dan tempat wisata kita juga menyediakan paket try out one get. Lalu disini ada beragam games menarik untuk pengunjung, termasuk wahana permainan anak semisal becak mini, trail, pinball, berkuda dan sebagainya. Untuk urusan kuliner, di Taman Budaya juga banyak cafe dan resto-resto dengan beragam menu. Taman Budaya pas banget buat gathering dan event,” urai Wina, sales marketing Taman Budaya.
Taman Budaya juga bisa menjadi pilihan tempat untuk mengisi waktu ngabuburit atau menghabiskan waktu sebelum waktu berbuka puasa tiba. Ngabuburit merupakan salah satu aktivitas seru yang dilakukan saat Ramadan. Sentul City menawarkan beragam tempat menarik untuk menghabiskan waktu mulai dari ngabuburit hingga berbuka puasa bersama keluarga.
Asyiknya lagi, pada Ramadan 1445 H, Taman Budaya menghadirkan berbagai kegiatan, salah satunya bertajuk Stop n Shop Market, yang menampilkan pertunjukan musik, workshop, photobooth,dan bazaar. Saban sore di Ampitheatre menggema lagu-lagu religi dan kekinian serta traditional dance.
Taman Budaya secara umum menawarkan pemandangan yang sejuk dan memiliki banyak pilihan cafe serta restoran kekinian yang tak cuma instagramable, tapi juga memanjakan lidah saat berbuka puasa.
Tak ketinggalan, untuk fasilitas penunjang lainnya di dalam Kawasan Sentul City juga terdapat sarana rekreasi yang variatif, yaitu JungleLand Adventure Theme Park sebagai wahana yang memiliki luas taman bermain terbesa di Indonesia. JungleLand Adventure Theme Park cocok menjadi pilihan untuk menghabiskan liburan Idulfitri bersama keluarga terkasih.
Selain di Taman Budaya, kita juga bisa menyambangi destinasi ngabuburit di Masjid Tazkia Islamic Centre di kawasan Sentul City. Ngabuburit selama bulan Ramadan menjadi aktivitas yang dijalani hampir setiap sore.
Selama bulan Ramadan, ada beragam program yang bisa diikuti seperti berbuka puasa bersama, salat tarawih berjamaah, kultum setelah Isya dan Subuh hingga program I’tikaf menjelang 10 hari terakhir Ramadan.
Lepas beribadah di Masjid Tazkia, kita juga bisa sekalian menghabiskan waktu berbuka sambil menikmati berbagai pilihan kuliner lezat. Mulai dari pasar malam Ramadan hingga restoran bergengsi. Pokoknya asyik punya deh.
Catat, menyusul semakin berkembangnya Kawasan, diimbangi dengan banyaknya hotel termasuk jaringan hotel internasional yang hadir seperti The Alana Hotel Conference Center, Aston Sentul Lake Resort, Hotel Neo + Green Savana, dan Harris Hotel.
Ncank Mail