Ketapang, swarabhayangkara.com – Memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret 2024, Koperasi Produsen Gemilang Jekak Jaya, bersama komunitas dan lembaga setempat, menggelar aksi penanaman pohon di Bukit Konar, sebuah area hutan lindung di Desa Muara Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk Camat Sandai, KPH Ketapang Utara, dan perwakilan dari berbagai organisasi dan institusi pendidikan, Ini menandakan solidaritas komunal yang kuat terhadap pelestarian alam.
Didirikan pada Maret 2022 dan berada di bawah kepemimpinan Bapak Ahmad Joyo, koperasi ini telah berkembang dengan prinsip keberlanjutan. Dengan bimbingan dari Tropenbos Indonesia dan dukungan SK dari Kementerian Hukum dan HAM, Koperasi Gemilang Jekak Jaya menerapkan praktik budidaya sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Melalui sekolah lapangan, anggotanya diperkaya dengan pengetahuan dan kemampuan untuk budidaya yang lebih baik, menghasilkan pengakuan formal melalui Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B).
Menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga hutan, acara tersebut juga menjadi platform edukasi bagi masyarakat dan petani tentang pentingnya konservasi. Dalam sambutannya, Camat Sandai, Bapak Markus, menekankan perlunya mengurangi konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit untuk menjaga hutan bagi generasi yang akan datang.
Penanaman pohon di Hari Hutan Sedunia tidak hanya merupakan simbol kepedulian terhadap lingkungan, tapi juga aksi nyata untuk memperkaya biodiversitas dan memperkuat fungsi hutan. Dengan bantuan bibit dari KPH Ketapang dan komunitas lokal, berbagai jenis tanaman ditanam, mulai dari durian hingga jambu, menjanjikan sebuah oasis kehidupan di tengah ancaman degradasi.
Kegiatan ini merefleksikan komitmen komunitas Ketapang untuk memelihara dan melestarikan hutan, membangun kesadaran akan pentingnya hutan bagi kehidupan, dan menginspirasi aksi serupa di berbagai daerah. Melalui inisiatif seperti Gemilang Jekak Jaya, diharapkan laju deforestasi dapat ditekan, memastikan hutan tetap berdiri sebagai warisan alam yang tak ternilai bagi masa depan. (Ezza)
