Pematangsiantar, swara bhayangkara.com_
Hampir setiap hari ratusan ton beras diduga hasil impor dengan kualitas rendah, masuk ke gudang Kilang Padi Sentosa, Jalan Rakutha Sembiring Kelurahan Naga Pita Kecamatan Siantar Martoba Kota Siantar.
Hasil informasi ,pengecekan di lapangan dan wawancara salah satu tim swara bhayangkara.com terhadap supir truk yang mengangkut beras tersebut, diketahui bahwasanya beras diangkut dari pelabuhan Belawan dengan kondisi karung tidak ada merek dengan berat per karung 50kg, dan diperkirakan setiap truk mengakut 26 ton, hasil pengecekan DO tersebut dari PT Anugerah Jaya/jl jati/Krakatau/Medan dengan tujuan kepada PT Gelora Mandiri Sejahtera, ternyata beras ditujukan dan diantar ke Kilang padi Santosa ,disini dapat dicurigai beras tersebut akan dioplos dari beras tidak bermerek menjadi beras bermerek cap Apel hingga bisa dijual kembali dengan harga setara beras kualitas tinggi.
Sewaktu diwawancarai tim terhadap sopir truk pembawa beras tersebut mengatakan barang yang diduga hasil impor itu dibawa dari belawan ,Kami gak ngerti apakah ini ilegal atau kek mana. Ya kita gak tau kilang Sentosa ini nanti mengoplosnya atau kek mana. Kita sebatas kerja saja,” ujar sopir menambahkan.
Kami hanya kerja yang yang bertugas mengantarkan saja kata sopir tersebut, dan juga kami melayani pengantaran daerah lain seperti tebing tinggi dan pada daerah lainnya, sembari menunjukkan surat jalan serta Delivery Order (DO) dari gudang di Belawan, Sabtu (24/08/2024) pagi.
Hasil wawancara dengan masyarakat sekitar (Mul), merekapun heran, kenapa yang namanya kilang padi kok bisa-bisanya masuk beras ya? Kan yang kita tahu itu adalah kilang padi, dimana seharusnya yang masuk itu adalah padi dan hasil proses dibuat menjadi beras ?, ya gitu lah bang nggak ngerti kita apa yang terjadi didalam ujarnya.
Hasil pantauan di lapangan, dalam beberapa hari terakhir ini, sudah sebanyak 6-8 truk kontainer silih berganti mengantar beras ke Kilang Padi Sentosa. Dengan jumlah pengakutan tersebut diperkirakan jumlah tonase keseluruhannya bisa mencapai ratusan ton perminggu , ketika Pemilik kilang padi dikonfirmasi tidak dapat dihubungi. (*Nambel)