Jakarta,25/11 (MSB) – Menyadari bahwa setiap manusia pada dasarnya tidak sama satu dengan lainnya adalah hal yang penting dalam memelihara kesatuan dan persatuan dalam hidup berbangsa dan berbegara. Demikian ungkapan Demsy Jura, dalam sebuah kegiatan Seminar Nasional dengan tema: Moderasi Beragama dalam Pendidikan: Tantangan dan Peluang di Era Digital, diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen; Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang.
Seminar Nasional bertujuan untuk memasyarakatkan Moderasi Beragama sebagai upaya membangun kebersamaan antar umat beragama itu diselenggarakan sebagai bagian dari peran IAKN Kupang dalam memasyarakatkan Gerakan Moderasi Beragama di Indonesia. Dalam sambutan pembukaan seminar tersebut, Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, MTh, menegaskan pentingnya setiap warga negara menjaga kebersamaan ditengah perbedaan suku dan agama yang dianut; dan hal itu merupakan tugas semua orang, termasuk civitas academica IAKN Kupang.
Seminar Nasional yang berlangsung tgl. 21-22 Nopember 2024 di Kupang itu, menghadirkan pembicara: Dr. Demsy Jura, MA., MTh., MPd., DTh., dan Dr. Zummy A. Dami, STh., MPd. Kedua pembicara menyampaikan materi yang berkaitan dengan Moderasi Beragama. Demsy Jura yang adalah adalah dosen Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI), menyoroti hal penting dimana Indonesia adalah negara yang besar dan perlu dikelolah dengan baik sehingga tidak terancam eksistensinya hanya karena munculnya radikalisme.
Unsur Truth of Claim pada setiap agama perlu diterapkan pada konteks privat sebab penerapan yang salah pada tempatnya akan berdampak buruk pada hubungan personal antar umat manusia. Peristiwa tentang buruknya hubungan antar umat beragama di Indonesia, yang kemudian melahirkan konflik perlu menjadi pembelajaran penting. Ingatlah bahwa perkembangan teknologi melalui digitalisasi memberi keuntungan bagi peradaban umat manusia namun jika salah penggunaannya dan berkaitan dengan suburnya radilakisme maka hal itu memberi ancaman tersendiri, demikian Jura dalam mengakhiri pemaparannya. (Roce M.)