NASIONAL

Polisi komitmen berantas preman di kawasan industri-perumahan Jabar

94
×

Polisi komitmen berantas preman di kawasan industri-perumahan Jabar

Sebarkan artikel ini
Spread the love

 

Bandung, 16/5 (MSB) – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya berkomitmen untuk memberantas premanisme di Jabar, mulai dari kawasan industri hingga perumahan, guna menjamin keamanan dan mendorong investasi.

Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan yang ditemui di Gedung Pakuan Bandung sesuai rapat koordinasi bidang keamanan bersama Pemprov Jabar dengan Polda Metro Jaya, Jumat, menegaskan pihaknya akan menjamin keamanan di Jabar dengan berkoordinasi bersama TNI dan Pemprov Jabar.

“Kami sudah bicarakan bersama Pak Gubernur (Dedi Mulyadi), bupati dan wali kota di Jabar dan seluruh kapolres, kita berkomitmen memberantas premanisme dan kita jamin investasi di Jabar aman. Kami minta keamanan itu bagian kami dan akan kami segera selesaikan,” kata Rudi.

Secara umum, teknis pengamanan yang akan dilakukan, kata Rudi seperti dilakukan patroli bersama-sama TNI, Satpol PP, untuk membangun pos-pos pengamanan di berbagai tempat yakni kawasan industri, pemukiman, pasar, hingga kawasan perumahan (proyek pembangunan rumah).

“Jadi bukan hanya kawasan industri saja, tapi juga perumahan kemudian pasar, dan segala macamnya yang dirisaukan oleh masyarakat, kita semua akan tindak dan sudah (mulai) dilakukan,” ucap Rudi yang juga mengungkapkan dukungan pada pengiriman para preman bermasalah ke barak militer untuk dididik.

Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto juga menegaskan pihaknya siap mendukung keamanan di wilayah Jabar, terlebih yang berkaitan dengan investasi dari gangguan keamanan dan pelanggaran hukum.

“Apalagi berkaitan dengan investasi. Kalau mengganggu dan melanggar hukum ya kita tegas. Karena semua pelanggar hukum masuk kategori premanisme ya kita tindak,” ucapnya.

Seperti halnya Kapolda Jabar, Karyoto juga mendukung rencana Dedi Mulyadi soal pengiriman ke barak para orang dewasa bermasalah seperti pelaku premanisme, serta juga anak sekolah bermasalah seperti yang sedang dilaksanakan.

“Jadi membina perilaku yang memiliki perilaku bermasalah. Nah untuk siswa kenakalannya diarahkan karena nakalnya anak-anak ini bukan sekedar. Kalau dulu berkelahi tangan kosong, saat ini pakai celurit panjang-panjang, ketemu dengan janjian di medsos dan celakanya matinya itu beneran,” ujar Karyoto.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menandatangani nota kesepakatan dan komitmen bersama untuk meningkatkan keamanan di daerah dengan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, perjanjian ini yang pertama meningkatkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk ketentraman warga. Kedua, mendorong iklim investasi agar tumbuh kondusif, yang pada akhirnya melahirkan banyak lapangan kerja.

Ia menjelaskan, langkah sinergis ini juga menyasar penguatan keamanan di kawasan industri serta perlindungan terhadap pelaku UMKM dan pasar tradisional.

Pemprov Jabar juga menggandeng kepolisian untuk meningkatkan kedisiplinan generasi muda, terutama dalam ketentuan berlalu lintas, pencegahan penyalahgunaan narkoba, hingga minuman oplosan di kalangan remaja. Ia bahkan berencana menerapkan pembatasan jam malam bagi pelajar di hari sekolah.

(wan)