PENDIDIKAN

PPKM Mahasiswa UKI: Berbagi dan Peduli di Panti Asuhan Pondok Kasih Agape

313
×

PPKM Mahasiswa UKI: Berbagi dan Peduli di Panti Asuhan Pondok Kasih Agape

Sebarkan artikel ini
Spread the love

 

Jakarta, 15/6 – 2025 – Sebagai bentuk nyata implementasi kasih Kristiani, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang mengikuti mata kuliah Pendidikan Agama Kristen mengadakan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPKM) bertema “Berbagi dan Peduli” di Panti Asuhan Pondok Kasih Agape, Jakarta Utara, pada hari Minggu, 15 Juni 2025.

Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Dosen Pengampu, Pdt. Dr. Dirk Roy Kolibu, (tautan tidak tersedia), (tautan tidak tersedia), dan diketuai oleh mahasiswa Kelas “K” Yosephine Wiryadiguna. Dengan semangat pelayanan, para mahasiswa hadir untuk menyalurkan kasih melalui waktu, perhatian, dan bantuan nyata kepada anak-anak panti.

Rangkaian acara meliputi Persembahan Pujian bersama, seminar singkat tentang bahaya narkoba, games interaktif, penyerahan bantuan, dan makan siang bersama. Anak-anak Panti Asuhan Agape menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias dan sukacita.

Pdt. Dr. Dirk Roy Kolibu dalam sambutannya menegaskan bahwa iman Kristen yang sejati tidak hanya dinyatakan dalam kata-kata, tetapi dalam perbuatan nyata. “Apa yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa hari ini adalah wujud dari iman yang hidup. Ketika kita hadir untuk yang membutuhkan, di situlah kasih Kristus bekerja melalui kita,” ujarnya.

Ketua panitia, Yosephine Wiryadiguna, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan semua pihak. “Kami percaya bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya berdampak bagi anak-anak panti, tetapi juga membentuk karakter kami sebagai pelayan Kristus di tengah masyarakat. Ini adalah pengalaman yang sangat berarti,” ungkapnya.

Kegiatan PPKM ini ditutup dengan doa bersama dan sesi foto bersama seluruh peserta. Senyum ceria anak-anak Panti Asuhan Agape menjadi bukti bahwa kasih yang dibagikan hari itu telah meninggalkan jejak yang dalam.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UKI menunjukkan bahwa pendidikan iman tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga hidup dan berdampak dalam tindakan nyata di tengah masyarakat yang membutuhkan.

(Roce Marsaulina)