Jakarta, swarabhayangkara.com – Jagad pendidikan kembali bergetar pelan, membawa kabar yang harum seperti hujan pertama di awal musim tanam. Dari jantung Kementerian Agama, tersiar berita yang akan menggerakkan ribuan hati para pendidik: PPG Angkatan II bagi guru mata pelajaran Pendidikan Agama siap dimulai pada awal September 2025.
Ini bukan sekadar pengumuman administratif. Ia adalah gema panggilan jiwa, seruan untuk kembali menyelami ilmu, memperhalus laku, dan menguatkan pijakan seorang guru dalam mendidik, tak hanya dengan logika, tetapi dengan cinta.
Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Amien Suyitno, menyampaikan pesan itu dengan nada penuh harap dan tanggung jawab. “PPG ini bukan hanya soal kompetensi,” ujarnya, “tapi juga tentang kesejahteraan, pengakuan profesi, dan kehormatan seorang pendidik.”
Ia menyebut bahwa pembelajaran akan dimulai 1 September 2025, setelah rangkaian verifikasi, validasi, dan pendaftaran peserta yang digelar sejak akhir Juli. Seolah memberi ruang bagi guru-guru untuk menata niat, melengkapi syarat, dan menyiapkan hati.
Gelombang kedua ini akan merangkul para guru dari berbagai latar belakang agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Di bawah pelita bimbingan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam serta Bimas masing-masing, ribuan guru akan duduk kembali dalam ruang belajar virtual, dengan semangat yang tak pernah usang.
Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) bahkan telah mengalokasikan 46.815 kursi bagi guru-guru yang telah memenuhi syarat. Satu angka yang tidak sekadar statistik, tapi cermin dari betapa besar harapan negara terhadap mereka yang setiap hari berdiri di depan kelas, mengajarkan iman, adab, dan keteladanan.
“Surat telah dikirim,” ujar Prof Yitno, “ke seluruh Kepala Kanwil, Kepala Bidang, Kepala Seksi, juga ke para guru dan pengawas PAI. Ini saatnya mereka bersiap.”
PPG Angkatan II datang menyusul suksesnya PPG Angkatan I yang telah rampung pada 11–13 Juli lalu. Dengan sidang kelulusan yang telah diselesaikan, kini fokus beralih kepada generasi berikutnya—mereka yang tengah mempersiapkan diri untuk berjalan di jalan terang profesi, tak sekadar sebagai guru, tetapi sebagai pendidik sejati.
Sebuah harapan baru kini menyala di awal September, disemai dari ruang-ruang kecil di pelosok negeri, tempat seorang guru sedang merapikan berkas, menyiapkan hati, dan memanjatkan doa agar langkahnya dimudahkan.
Karena di balik data dan jadwal resmi, sesungguhnya inilah yang terjadi: PPG bukan hanya program. Ia adalah perjalanan. Dan setiap perjalanan yang dijalani dengan kesungguhan, akan selalu bermuara pada perubahan yang berarti.
Selamat bersiap, para guru. September menanti, dan di sana, cahaya profesi sedang menunggu untuk menyambut kalian kembali.
NMC