PENDIDIKAN

UKI dan Politeknik ATMI Surakarta Sinergi Edukasi Energi Bersih melalui PKM Magister Teknik Elektro

128
×

UKI dan Politeknik ATMI Surakarta Sinergi Edukasi Energi Bersih melalui PKM Magister Teknik Elektro

Sebarkan artikel ini
Spread the love

 

Surakarta, 14/8 –  Program Studi Magister Teknik Elektro (MTE) Universitas Kristen Indonesia (UKI) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Aula Politeknik ATMI Surakarta. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen kedua institusi dalam pengembangan pendidikan dan peningkatan kesadaran energi bersih.

Kegiatan diawali dengan penandatanganan dokumen Implementation Arrangement (IA) oleh Drs. Leonard Lisapaly, M.Si., Ph.D., dari UKI, dan FX. Suryadi, Ing., FH., dari Politeknik ATMI Surakarta. Penandatanganan tersebut menandai dimulainya sinergi strategis yang akan berfokus pada pendidikan, riset, dan implementasi teknologi energi terbarukan.

PKM ini menghadirkan empat narasumber utama, yakni Drs. Leonard Lisapaly, M.Si., Ph.D.; Dr. Rismen Sinambela, S.T., M.T., IPM.; Ir. Nober Taran, S.T., IPP.; dan FX. Suryadi, Ing., FH. Materi yang disampaikan mencakup isu-isu strategis energi terbarukan, penerapan teknologi aplikatif, serta manajemen energi untuk keberlanjutan.

Sebanyak 81 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika ATMI terlibat aktif dalam sesi diskusi. Antusiasme tampak dari banyaknya pertanyaan kritis dan masukan konstruktif yang disampaikan peserta.

Drs. Leonard Lisapaly menegaskan bahwa lulusan MTE UKI dipersiapkan untuk menjadi profesional di bidang manajemen energi terbarukan, selaras dengan tantangan global seperti penurunan cadangan minyak, pertumbuhan populasi, dan perubahan iklim. “Program ini sejalan dengan Goal 7 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni memastikan akses energi bersih dan terjangkau,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Rismen Sinambela memaparkan bahwa potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia mencapai 3.686 GW, namun pemanfaatannya baru 12,54 GW. “Ini peluang besar bagi generasi muda, termasuk mahasiswa ATMI, untuk terlibat aktif dalam pengembangan EBT,” jelasnya.

Ir. Nober Taran menyoroti energi surya sebagai sumber energi bersih yang melimpah dengan berbagai bentuk pemanfaatan seperti PLTS dan pemanas air aktif. Ia menekankan manfaat sosial-ekonomi dari transisi energi bersih, mulai dari pengurangan emisi hingga penciptaan lapangan kerja baru. FX. Suryadi melengkapi paparan dengan urgensi manajemen energi yang efektif, berbasis sistem informasi terintegrasi untuk efisiensi biaya dan keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa kesadaran energi bersih dapat dibangun melalui pendekatan edukatif yang aplikatif. Politeknik ATMI Surakarta, sebagai institusi pendidikan vokasi berbasis teknologi, dinilai memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan prinsip energi bersih ke dalam kurikulum dan riset mahasiswa.

Tingginya partisipasi peserta mencerminkan kepedulian terhadap isu energi bersih serta harapan agar program serupa terus berlanjut, demi mendukung transisi energi nasional yang berkelanjutan.

(Roce)