PENDIDIKAN

Edukasi Hijau: UKI Ajak Guru dan Siswa Melejitkan Kreativitas Sains dengan Bahan Daur Ulang

71
×

Edukasi Hijau: UKI Ajak Guru dan Siswa Melejitkan Kreativitas Sains dengan Bahan Daur Ulang

Sebarkan artikel ini
Spread the love

 

Jakarta, 29/08 –  – Dalam upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus mempersiapkan Generasi Emas 2045, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyelenggarakan pelatihan pembuatan alat peraga sains dari bahan daur ulang. Kegiatan dengan tema “Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Sains dari Bahan Daur Ulang untuk Meningkatkan Pendidikan Berkelanjutan dan Kesadaran Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045” ini digelar di SMP Kristen Ketapang 3 Cibubur, Selasa (26/08/2025).

Kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah SMP Kristen Ketapang 3, Theresia Retno Sulistyani, S.Si., M.M., yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif UKI.

Kegiatan ini sangat sejalan dengan visi kami dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

 

Sebanyak 98 peserta yang terdiri dari guru sains dan siswa mengikuti pelatihan dengan antusias. Tidak hanya teori, kegiatan menekankan pada praktik langsung (hands-on workshop) agar peserta dapat mengolah bahan bekas menjadi media pembelajaran inovatif.

Penanggung jawab kegiatan, Nya Daniaty Malau, S.Si, M.Si, menjelaskan gagasan kegiatan ini lahir dari keprihatinan akan dua masalah utama: keterbatasan alat peraga di sekolah dan penumpukan sampah plastik serta kardus.

Kami ingin menyelesaikan dua masalah dengan satu solusi kreatif,” ungkapnya.

Untuk memperkuat dasar teori, para peserta mendapat materi dari dua dosen UKI. Faradiba, S.Si, M.Sc., dosen fisika lingkungan, memaparkan tentang strategi pengelolaan sampah di sekolah, sementara St. Fatimah Azzahra, M.Pd., dosen Pendidikan IPA, membahas peran alat peraga inovatif dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran sains.

Usai sesi teori, peserta langsung mempraktikkan pembuatan alat peraga dari bahan bekas seperti botol plastik, kardus, dan styrofoam. Beberapa karya kreatif yang lahir antara lain Periskop Sederhana, Mobil Magnet, Model Atom, hingga Dongkrak Hidrolik. Setiap kelompok kemudian melakukan uji coba dan presentasi untuk menjelaskan konsep sains di balik karya mereka.

Salah satu guru peserta, Dara Bato Batuah, S.Pd, mengaku mendapat banyak manfaat dari pelatihan ini.

Awalnya kami pikir ini sulit, tapi setelah dibimbing, ternyata sangat menyenangkan. Kami tidak sabar untuk mempraktekkan ini di kelas,” tuturnya dengan semangat.

Kegiatan yang mendapat sambutan positif dari seluruh pihak ini diharapkan menjadi pionir dalam gerakan pendidikan kreatif, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, sekaligus menyiapkan generasi muda yang tangguh menuju Indonesia Emas 2045.

(Roce M)