CIREBON, 06/09 – Anggaran hibah sebesar Rp3 miliar yang dikucurkan Pemerintah Kota Cirebon untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tahun 2025 diduga kuat tidak digunakan sesuai peruntukan. Sejumlah cabang olahraga (cabor) mengaku tidak pernah merasakan manfaat dari dana tersebut, baik berupa pembinaan atlet maupun dukungan kegiatan keolahragaan.
Informasi yang berkembang menyebutkan, dana hibah yang seharusnya diperuntukkan untuk persiapan kompetisi, pelatihan, serta pembiayaan atlet, justru tidak sampai ke Cabor. Beberapa pengurus cabor mengeluhkan tidak adanya transparansi anggaran sejak awal tahun.
“Sejak dana cair, kami tidak pernah menerima bantuan apa pun. Atlet masih latihan dengan biaya sendiri. Kami sangat dirugikan,” ungkap salah satu pengurus cabor yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kasus ini kini tengah mendapat sorotan publik dan didesak untuk segera diusut oleh aparat penegak hukum, ujar penggiat anti korupsi Brigjen Pol (P) Drs.Siswandi di Jakarta.
“Kalau cabor tidak dapat apa-apa sementara anggaran sudah cair, berarti ada potensi penyelewengan. Aparat harus segera memeriksa penggunaan dana hibah KONI,” tegas salah seorang aktivis.
Hingga kini, pihak KONI Kota Cirebon belum memberikan keterangan resmi terkait kemana anggaran Koni tidak cair ke Cabor. Sementara itu, publik mendesak agar Pemerintah Kota Cirebon dan aparat hukum segera turun tangan mengaudit aliran dana Rp3 miliar tersebut.
(red)
