IBU KOTA

Mal di Jakarta diserbu 600 peserta Indonesia Menari

9
×

Mal di Jakarta diserbu 600 peserta Indonesia Menari

Sebarkan artikel ini
Spread the love

 

Jakarta, 12/10  – Sebanyak 600 peserta mengikuti kompetisi “Indonesia Menari” di mal kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam kelompok yang tersebar pada sejumlah zona di lantai satu, dua, tiga, 3A, dan lima, sejak pukul 13.00 WIB, Minggu.

Mereka berkompetisi dengan peserta dari 11 kota lainnya di Indonesia secara serentak untuk memperebutkan total hadiah uang pembinaan, di mana Juara 1 akan menerima Rp 15 juta, Juara 2 senilai Rp 12,5 juta, dan Juara 3 sebesar Rp 10 juta.

“Pemenang akan ditentukan oleh para juri utama, yaitu perwakilan Indonesia Kaya dan para pelaku seni yang selama ini menghidupkan panggung tari Indonesia. Para juri menilai dari kekompakan, kreativitas pola lantai dan komposisi koreografi, serta semangat kolektif para peserta,” ujar Program Manajer Indonesia Kaya Billy Gamaliel.

Dia menambahkan, penilaian di Jakarta dipimpin oleh juri utama, seorang maestro Tari Lengger, Rianto.

Setiap kelompok penari yang terdiri atas lima hingga tujuh orang diklaim dapat diikuti siapapun tanpa batasan usia dan latar belakang, mulai dari generasi milenial, orang tua, sanggar tari, komunitas pencinta tari, atau perwakilan sekolah dan universitas di seluruh Indonesia.

Mereka hanya perlu mendaftar sebelum menampilkan kemampuan menari terbaiknya dalam upaya memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah persembahan Indonesia Kaya.

“Pendaftaran Indonesia Menari 2025 resmi ditutup pada 26 September kemarin,” kata Billy.

Ia menyebut total pendaftar mencapai 35.000 orang yang didominasi rentang usia 25 hingga 35 tahun sebanyak 42 persen.

Kelompok usia muda, yaitu 16 hingga 24 tahun, juga menunjukkan partisipasi yang kuat sebesar 30 persen, diikuti oleh peserta di bawah 15 tahun sebesar 20 persen.

Sementara itu, Indonesia Menari 2025 diikuti sekitar delapan persen peserta yang berusia di atas 36 tahun.

Secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam komposisi demografi pendaftar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Perbedaan yang paling menonjol adalah pada jumlah total pendaftar dan rentang usia yang semakin melebar, yakni dari lima hingga 70 tahun.

Peningkatan jumlah pendaftar dipengaruhi oleh pertambahan jumlah kota penyelenggara dari tahun lalu ke tahun ini.

“Tahun lalu di enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, dan Palembang, tapi tahun ini untuk pertama kalinya menyambangi lima kota baru, yaitu Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang,” kata Billy.

Dari 11 kota di seluruh Indonesia, pendaftar didominasi oleh perempuan sebanyak 77 persen, jauh melampaui pendaftar laki-laki yang hanya berjumlah 23 persen.

Billy mengatakan Surabaya menjadi kota yang paling banyak pendaftarnya, yaitu mencapai hampir sembilan ribu orang.

Pendaftar yang kemudian dipilih menjadi peserta kompetisi mencapai lebih dari delapan ribu orang, dengan rincian Jakarta (600), Medan (700), Palembang (1.200), Karawang (1.000), Bekasi (750), Bandung (700), Semarang (750), Surabaya (1.000), Balikpapan (540), Makassar (750) dan Manado (500).

Di kota lain, juri utama mereka yaitu Hartati (Medan), Reza Muhammad (Palembang), Nungki Kusumastuti dan Ufa Sofura (Karawang), Takako Leen (Bekasi), Gianto Giadi (Bandung), Rosmala Sari Dewi (Semarang), Bathara Saverigadi Dewandoro (Surabaya), Maria Darmaningsih (Balikpapan), Eko Supriyanto (Makassar), Didik Nini Thowok (Manado).

Sesuai format nasional, seluruh kelompok penari di masing-masing kota, termasuk Jakarta, menampilkan koreografi khusus karya seorang penari, koreografer, dan sutradara drama wayang, Bathara Saverigadi Dewandoro.

la adalah seorang tokoh seni tari muda yang meraih medali emas cabang “Traditional Dance Sport” pada Pekan Olahraga Nasional 2024 juga merupakan Art Director di Swargaloka Art.

Koreografi karya Bathara yang menonjolkan detail gerakan tangan khas dari berbagai daerah itu akan diiringi medley delapan lagu daerah dengan aransemen modern oleh Alffy Rev, termasuk lagu populer dari DKI Jakarta, Kicir-Kicir.

Seluruh peserta Indonesia Menari mengenakan kostum bertema etnik modern dan membawakan koreografi tarian tersebut tanpa boleh diubah, tetapi untuk pola lantai dan komposisi dalam koreografi boleh dikembangkan masing-masing oleh peserta.

Setelah tarian serentak, para juri lapangan akan memilih satu peserta terbaik dari kelompok terbaik dì masing-masing zona untuk maju sebagai finalis, di mana mereka akan menampilkan kembali tarian tersebut di panggung utama di lantai 3A.

Selain itu, akan dipilih juga satu kelompok pemenang kategori kostum favorit di setiap kota yang akan diumumkan pada 21 Oktober 2025 melalui akun Instagram @indonesia_kaya.

(Raali)