Wamena, 13/10 – Satuan Tugas (Satgas) Yonif 511/DY mengikuti ibadah Minggu di Gereja Jemaat Manggalome, Kampung Tima, Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 511/DY Letkol Inf Amar Supratman dalam keterangan tertulis di Wamena, Minggu (12/10), mengatakan meski kabut tebal menyelimuti wilayah pedalaman, aktivitas ibadah tetap berlangsung dengan khidmat.
“Di tengah kesunyian alam Kampung Tima, terdengar lembut pujian rohani dari Gereja Jemaat Manggalome. Prajurit Satgas Yonif 511/DY dari Pos Tima duduk bersama warga dalam ibadah penuh keheningan dan harapan,” ujarnya.
Menurut Amar, kehadiran prajurit TNI yang beragama Kristen dalam ibadah Minggu merupakan bentuk tanggung jawab spiritual sebagai umat beriman.
Ia menegaskan bahwa di tengah kesibukan menjaga kedamaian di wilayah perbatasan, beribadah tetap menjadi kewajiban bagi setiap prajurit, baik Muslim maupun Nasrani.
“Tidak ada alasan untuk tidak ke gereja. Ibadah menjadi cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat setempat,” katanya.
Suasana ibadah di gereja sederhana itu berlangsung hangat dan penuh haru. Gembala Lebanus (48) memimpin jemaat dengan mata berkaca-kaca, sementara di barisan depan prajurit berseragam loreng menunduk dalam doa.
“Di tempat yang jauh dari keramaian, Tuhan tidak pernah lupa. Hari ini kita buktikan, kasih dan damai bisa tumbuh di tengah pegunungan, antara rakyat dan TNI. Tidak ada lagi jarak, hanya saudara seiman yang duduk bersanding dalam doa,” tutur Gembala Lebanus.
Lagu-lagu pujian menggema di ruangan sederhana. Beberapa warga tampak menyeka air mata, sementara di salah satu sudut gereja, seorang prajurit terlihat menggenggam tangan seorang anak kecil yang memeluk Alkitab lusuh.
Ibadah ditutup dengan doa bersama untuk Tanah Papua, bagi perdamaian, dan bagi mereka yang bertugas menjaga wilayah perbatasan. Suasana penuh khidmat itu menjadi simbol keharmonisan antara TNI dan masyarakat di pedalaman Papua.
(Reza)