Manado, 15/10 – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I, Sugeng Harianto mengatakan, pembangunan jaringan irigasi utama di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, menunggu revisi tata ruang pemerintah setempat.
“Ada program yang tertunda setelah diresmikan Bendungan Lolak. Di sana ada potensi irigasi yang sampai saat ini belum bisa kita bangun jaringannya,” kata Sugeng di Manado, Selasa.
Persoalannya menurut dia, lokasi pemanfaatan yang akan dibangun jaringan irigasi tumpang tindih dengan pembangunan Kawasan Industri Mongondow (Kimong).
“Jadi ada kelebihan (overlap) seluas 600 hektare yang sampai saat ini dalam tata ruang Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow masih berbunyi sebagai Kawasan Industri Mongondow atau Kimong,” ujarnya.
Menurut dia, apabila persoalan tumpang tindih pemanfaatan lahan tersebut sudah bisa diselesaikan maka BWS Sulawesi I segera membangun jaringan irigasi.
Kebijakan Gubernur Sulut Yulius Selvanus dalam berbagai kesempatan menginginkan karena sudah ada Bendungan Lolak, maka itu akan dikembalikan ke irigasi.
“Ini juga yang sementara kita rintis supaya di tahun mendatang, tahun depan sudah bisa kita kerjakan karena bendungan ada, pembagi airnya sudah ada tapi jaringan utamanya belum ada karena ada overlap tadi,” katanya.
Sugeng menambahkan masih menunggu apakah akan ada revisi yang akan mengubah tata ruang lama di mana Kawasan Industri Mongondow dikembalikan untuk pembangunan jaringan irigasi sawah yang rencananya akan dilaksanakan BWS Sulawesi I.
(Karter)