Palu, 05/11 – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menyiagakan 3.427 personel gabungan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tanggap darurat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulawesi Tengah.
“Beberapa tahun lalu Sulawesi Tengah mengalami bencana besar seperti tsunami dan likuifaksi yang menelan korban jiwa serta kerugian besar. Hal-hal seperti ini harus kita antisipasi bersama dengan kesiapan dan sinergi lintas sektor,” kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Endi Sutendi di Palu, Rabu.
Polda Sulteng melaksanakan apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di Lapangan Mapolda Sulteng yang secara perdana dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Pol. Endi Sutendi.
Apel tersebut turut selain dihadiri Irwasda Kombes Pol. Asep Adhiatna dan para pejabat utama Polda Sulteng, juga unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh personel peserta apel gabungan dari berbagai instansi terkait.
Kapolda menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan ring of fire, sehingga memiliki risiko tinggi terhadap berbagai bencana alam. Kondisi ini diperparah dengan dampak perubahan iklim global yang memicu cuaca ekstrem di berbagai daerah.
Menurut dia, kehadiran lintas unsur ini menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Tengah.
Kapolda menegaskan bahwa apel kesiapsiagaan ini menjadi bentuk kesiapan nyata Polri bersama seluruh stakeholder, mulai dari TNI, Basarnas, BPBD, Damkar, hingga instansi pemerintah daerah.
Ia menyebut kegiatan ini menunjukkan soliditas, sinergisitas, dan kolaborasi seluruh unsur dalam menghadapi kemungkinan bencana alam sewaktu-waktu.
Meski demikian, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa agar wilayah Sulawesi Tengah senantiasa dalam keadaan aman dan kondusif.
Kapolda juga mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri dan keluarga, mengingat pengalaman masa lalu yang menunjukkan pentingnya antisipasi sejak dini.
“Jangan sampai kita lengah. Masyarakat harus tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Dengan begitu, korban jiwa bisa diminimalisir,” katanya.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Djoko Wienartono mengatakan total personel yang terlibat dalam apel tanggap darurat bencana hidrometeorologi mencapai 3.427 orang yang berasal dari seluruh jajaran Polda Sulteng.
Jumlah itu terdiri dari 2.196 personel Polri, yakni 292 dari Polda dan 1.904 dari Polres jajaran, serta 1.231 personel gabungan dari TNI, BPBD, Basarnas, Satpol PP, PMI, Damkar, Dinas Sosial, PLN, Lanal, dan Dinas Kesehatan.
“Semua siap dikerahkan dalam tanggap darurat bencana hidrometeorologi untuk membantu masyarakat jika terjadi bencana di wilayah Sulawesi Tengah,” katanya.
(Topan)







