Ponorogo, Jawa Timur, 06/11 – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyiagakan ratusan personel lintas instansi untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan.
Apel gelar pasukan dan peralatan di Alun-alun Ponorogo, Rabu, dipimpin langsung Bupati Sugiri Sancoko dan diikuti unsur TNI, Polri, BPBD, Tagana, RAPI, serta berbagai kelompok relawan.
Sugiri mengatakan, bencana bukan semata siklus alam, melainkan juga akibat ulah manusia yang mengganggu keseimbangan lingkungan.
“Allah menciptakan alam dengan segala kesempurnaannya. Bencana alam merupakan cara alam memperingatkan manusia,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pihak belajar dari peristiwa bencana tahun lalu agar lebih siap dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Peristiwa itu harus menjadi introspeksi bagi kita semua dalam menjaga keseimbangan alam,” katanya.
Kepala BPBD Ponorogo Masun menyebut hampir seluruh dari 21 kecamatan di wilayahnya berpotensi terdampak bencana, mulai tanah longsor, banjir, hingga angin kencang.
“Hampir semua wilayah masuk kategori rawan. Kami telah menugaskan satu penanggung jawab di setiap kecamatan untuk memantau dan berkoordinasi jika terjadi bencana,” ujarnya.
Hingga awal November, BPBD mencatat 14 kejadian bencana di Ponorogo, terdiri dari delapan tanah longsor serta enam kejadian akibat cuaca ekstrem seperti angin kencang dan pohon tumbang.
“Posko siaga sudah aktif 24 jam, sementara penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi masih kami ajukan,” kata Masun.
(Surya)







