Natuna, Kepri, 07/11 – Pemerintah menambah rute Kapal Motor Penyeberangan Bahtera Nusantara 01 (BN 01) lintas Pelabuhan Letung Kuala Maras menuju Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, untuk memperkuat konektivitas antarpulau sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kepri Dini Kusumuhati Damaritan, saat dikonfirmasi dari Natuna, Kepri, Jumat, mengatakan Pelabuhan Letung Kuala Maras di Kecamatan Jemaja Timur telah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Rabu (5/11/2025).
Selain beroperasi ke Pelabuhan Letung Kuala Maras, Kapal BN 01, lanjut dia, kapal roro juga menambah rute dan beroperasi ke Pelabuhan Sedanau, di Kabupaten Natuna.
“Per November 2025, BN 01 melayani Tanjung Uban- Letung Kuala Maras-Matak-Midai-Sedanau-Penagi-Subi-Sarasan-Sintete,” ucap dia.
Kehadiran kapal yang mampu mengangkut penumpang, barang, serta kendaraan roda dua dan empat dalam jumlah besar itu, merupakan kesepakatan bersama dalam rapat antara Pemerintah Provinsi Kepri, Pemkab Kepulauan Anambas, Pemkab Natuna, ASDP, dan para pengawas satuan pelayanan (wasatpel) di Kepri.
“Rute itu berlaku untuk 2025 dan rencana kerja BPTD Kepri 2026 jika tidak ada perubahan lainnya,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Kepulauan Anambas Abdul Kadir berharap pelabuhan Kuala Maras Letung, mampu meningkatkan akses dan mobilitas antarpulau, mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, serta membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
Selain itu, keberadaan pelabuhan juga diharapkan dapat mendorong sektor perdagangan dan pariwisata, memperluas konektivitas antarwilayah, serta meningkatkan layanan publik dan fasilitas umum pemerintah.
Ia mengatakan saat ini, baru KMP Bahtera 01 yang menggunakan pelabuhan tersebut dan diharapkan ke depan akan dimanfaatkan kapal-kapal lainnya.
“Pelabuhan Letung Kuala Maras mampu melayani kapal dengan kapasitas maksimal antara 1.000 hingga 1.500 gross ton (GT),” kata Abdul Kadir. (wan)







