Makassar, 09/11 – Ayah anak korban Dwi Nurmas tidak dapat menahan rasa senang bercampur haru saat melihat anaknya Bilqis yang berusia 4 tahun tiba dengan selamat dari Provinsi Jambi dibawa anggota kepolisian ke Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan.
“Ya Allah, Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur sekali,” ucapnya singkat kepada wartawan seusai dipertemukan dengan anaknya hilang selama sepekan di aula kantor Mapolres setempat, Minggu.
Ia tidak bisa berkata-kata banyak saat bertemu anaknya, selain rasa bahagia bercampur haru serta kata terima kasih kepada pihak kepolisian, msyarakat yang terus menyuarakan di media sosial serta Tuhan Yang Maha Esa atas doa yang terus dipanjatkan.
Dwi sebelumnya mengatakan akan memaafkan para pelaku penculik putrinya tersebut asalkan dikembalikan dengan selamat. Selain itu, ia tidak peduli kondisi para pelakunya.
“Saya yakin dan tahu dia masih ada (hidup). Kalau pelaku masih ada di Makassar, sebagai orang tua saya mohon dengan sangat mengembalikan anak saya. Insya Allah saya ikhlaskan semua kesalahannya, saya akan memaafkannya,” tuturnya.
Anaknya diculik ketika bermain di pinggir lapangan tenis saat dirinya main tenis di Lapangan Taman Pakui, Jalan Andi Pangeran Pettarani pada Minggu 2 Oktober sekitar pukul 10.00 WITA. Saat menoleh, dia tidak melihat anaknya, kemudian mencari. Belakangan dari rekaman CCTV anaknya dibawa seorang perempuan dengan dua anak kecil.
Anaknya akhirnya berhasil ditemukan polisi pada Sabtu (8/11) di kawasan pemukiman Suku Anak Dalam (SAD) di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi sejak dikabarkan hilang pada Minggu (2/11).
Kapolresabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengungkapkan jajarannya berhasil membawa pulang anak korban ke Makassar, Sulsel setelah berhasil diselamatkan dari dugaan jaringan penculik anak di wilayah Suku Anak Dalam (SAD) Mentawak, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
“Alhamdulillah, tim Jatanras Polrestabes Makassar bersama Unit Reskrim Polsek Panakukang setelah melakukan penyelidikan, anak balita yang di culik telah ditemukan tadi malam, dan bisa kembali ke Makassar hari ini,” kata Kapolrestabes Makassar Arya Perdana kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar.
Kapolres menjelaskan, setelah korban tiba di Makassar tim medis telah melaksanakan pemeriksaan dan kondisinya sehat serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di di tubuh korban. Pengungkapan kasus ini berkat hasil kerja keras tim Satreskrim yang berkoordinasi dan berkolaborasi jajaran Polda Jambi.
Kronologi pengungkapan kasus
Informasi diperoleh, dalam operasi itu tim gabungan berhasil mengamankan dan menyelamatkan anak korban pada Sabtu (8/11/2025) pukul 20.00 WITA di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, setelah bernegosiasi dengan pihak Suku Anak Dalam (SAD) Mentawak, Jambi dengan menebusnya Rp100 juta.
Kasus ini terungkap setelah para pelakunya ditangkap polisi. Dari pengakuan pelaku di SY di Makassar awalnya telah menjualnya anak korban kepada sindikat pelaku NH (29) warga asal Jawa Tengah seharga Rp5 juta. SY mengaku korban berasal dari keluarga kurang mampu dinamai Kiki.
NH kemudian membawa anak korban dan menawarkan kepada pelaku lain inisial perempuan inisial M (49) berdomisili di Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi melalui telepon dengan harga Rp30 juta, lalu disanggupi pelaku.
NH bersama anak korban lalu berangkat dari Makassar ke Jambi. Setibanya di Jambi, pelaku M dan APS (laki-laki) membawa anak korban ke Bangko. Pelaku M lalu menyerahkan anak korban ke pelaku LN diketahui warga Suku Anak Dalam (SAD) Mentawak, Jambi, setelah sebelumnya menerima uang Rp80 juta.
Belakangan, kasus penculikan itu ramai dibicarakan di media sosial maupun media massa, apalagi pelakunya di Makassar sudah ditangkap polisi. Ketiganya lalu panik hendak mengambil kembali anak korban, namun ditolak warga SAD. Ketiga korban dibekuk tim Gabungan Polda Jambi dan Polres Merangin di Kabupaten Kerinci.
Hasil penyelidikan, pelaku M dan APS mengaku sudah sembilan kali melakukan transaksi jual beli anak kepada warga SAD Mentawak di Kabupaten Merangin, Jambi. Sedangkan LN yang merupakan warga SAD, sudah menyerahkan anak korban ke lelaki inisial BGN juga warga SAD.
Proses penyelamatan Balqis cukup alot, sebab pihak kepolisian harus mendatangi Temenggung Sikar atau pemimpin suku tersebut untuk menjaga situasi kondusif dan berkoordinasi untuk mendapatkan informasi keberadaan LN maupun B karena keduanya warga SAD.
Hasil dari koordinasi tersebut, Temanggong Sikar akhirnya melakukan pendekatan dengan pelaku B agar menyerahkan anak Bilqis korban asal Makassar yang diculik para pelaku. Namun dalam proses negosiasi itu, pelaku BGN mau menyerahkan anak korban asalkan membayar Rp150 juta, tetapi disepakati Rp100 juta.
(rizal)







